Solana (SOL) baru-baru ini meraih pengakuan signifikan dari manajer aset investasi terkemuka, Franklin Templeton, sebagai salah satu pendorong utama adopsi kripto. Dalam laporan yang dirilis oleh Franklin Templeton, Solana (SOL) disebut-sebut telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam adopsinya dalam beberapa waktu terakhir. Dengan pengakuan dari lembaga keuangan tersebut, harga Solana melonjak lebih dari 9% mencapai angka $138.46.
Franklin Templeton Memuji Ketahanan Solana
Keberhasilan Solana dan ketahanannya setelah kejatuhan tak terduga dari bursa kripto FTX menjadi sorotan utama dalam laporan Franklin Templeton. Meskipun menghadapi tantangan besar pada tahun 2022, Solana telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa.
Franklin Templeton menyoroti bahwa Solana berhasil memperoleh sebagian besar aktivitas kripto mulai dari tahun 2023 hingga 2024. Meskipun menghadapi berbagai kendala, termasuk kemacetan jaringan pada Maret 2024, Franklin Templeton melihat prospek cerah bagi protokol ini. Menurut lembaga keuangan tersebut, pertumbuhan Solana kemungkinan besar akan berlanjut, terutama karena posisinya yang kuat untuk menyambut gelombang adopsi kripto berikutnya.
Di Jalan Menuju Dominasi
Dalam jangka panjang, Franklin Templeton memperkirakan bahwa Solana memiliki potensi untuk menegaskan dominasinya sebagai aset kripto utama ketiga setelah Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Laporan tersebut juga mengidentifikasi bahwa aktivitas dan adopsi Solana mencapai puncaknya pada kuartal keempat tahun 2023, terutama setelah dilakukannya beberapa airdrop seperti Jito dan Pyth dalam ekosistemnya.
Ledakan Aktivitas Memecoin di Solana
Airdrop-airdrop ini memiliki peran signifikan dalam peningkatan aktivitas dalam ekosistem Solana. Mereka menciptakan “efek kekayaan miliaran dolar” pada SOL dan token berbasis Solana lainnya, terutama memecoin. Bonk (BONK) dan Dogwifhat (WIF) adalah dua memecoin teratas yang berhasil mendapatkan listing di beberapa platform perdagangan utama seperti Revolt. Ekosistem Solana juga menyaksikan peningkatan besar dalam jumlah aset kripto yang diciptakan di jaringannya, dengan kapitalisasi pasar mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Inovasi di Tengah Tantangan
Franklin Templeton melihat Solana sebagai tempat lahirnya gelombang inovasi berikutnya dalam lanskap kripto. Inovasi-inovasi ini meliputi Jaringan Infrastruktur Fisik Terdesentralisasi (DePIN), pembayaran mikro, token non-fungible (NFT) yang terkompresi, dan Buku Pesanan Batas Terpusat (CLOB).
Secara keseluruhan, laporan dari Franklin Templeton menunjukkan optimisme yang kuat terhadap ekosistem Solana, meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, terutama dalam mengatasi kemacetan jaringan yang terjadi secara bertahap. Dengan dukungan dari lembaga keuangan terkemuka ini, Solana semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam dunia kripto.(*)