SOLANA – Dalam hanya tujuh hari, ekosistem blockchain Solana menerima suntikan likuiditas sebesar $620 juta melalui stablecoin. Ini bukan sekadar angka biasa—ini adalah inflow mingguan terbesar sepanjang sejarah Solana. Apa yang membuat jaringan ini begitu menarik hingga para investor membanjirinya dengan dana dalam jumlah fantastis? Mari kita bahas dengan santai, tapi tetap penuh wawasan!
“Solana pecahkan rekor inflow stablecoin $620 juta dalam seminggu. Ini dorong pertumbuhan DeFi, NFT, dan likuiditas, bawa Solana ke puncak perhatian.”
Baca Juga : Flow: Cara Baru untuk Seimbangkan Hidup dan Bisnis di Bali
Stablecoin dan Solana: Apa Hubungannya?
🚨BREAKING: @Solana sees $620 million in stablecoin inflows over the last 7 days, the largest weekly inflow of all time. pic.twitter.com/i5WaKEpCKP
— SolanaFloor (@SolanaFloor) November 25, 2024
Sebelum kita masuk ke inti berita, yuk, kita ulas sedikit. Stablecoin adalah jenis aset kripto yang dirancang untuk memiliki nilai stabil, biasanya dipatok ke mata uang seperti dolar AS. Jenis stablecoin paling populer seperti USDC dan USDT sering digunakan sebagai alat tukar atau penyimpan nilai di dunia kripto.
Solana, di sisi lain, adalah jaringan blockchain yang dikenal dengan kecepatan transaksi luar biasa dan biaya rendah. Kombinasi ini membuatnya jadi pilihan menarik bagi pengembang proyek DeFi (Decentralized Finance), NFT (Non-Fungible Token), hingga protokol peminjaman kripto.
Rekor Baru untuk Solana
Dalam seminggu terakhir, total kapitalisasi pasar stablecoin di jaringan Solana melonjak hingga $4,593 miliar, naik 11,16% dari minggu sebelumnya. Apa yang membuat ini mengagumkan? Ini adalah inflow mingguan terbesar sepanjang masa untuk jaringan ini.
Sebagian besar inflow ini didominasi oleh USD Coin (USDC), yang memegang pangsa pasar hingga 73,05% di ekosistem Solana. Disusul oleh Tether (USDT) dengan peningkatan moderat sebesar 3,49%. Sumber: https://defillama.com/stablecoins/Solana
Faktor Penyebab Inflow Besar-besaran

- Proyek DeFi yang Menarik
Solana menjadi rumah bagi banyak proyek DeFi inovatif yang membutuhkan stablecoin untuk menjalankan protokol mereka, seperti liquidity pools dan yield farming. Investor mungkin tertarik dengan peluang pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan blockchain lain. - Biaya Transaksi Rendah
Dengan biaya transaksi hanya beberapa sen, Solana jauh lebih murah dibandingkan Ethereum yang sering “macet” karena biaya gas tinggi. Ini membuatnya ramah untuk transaksi volume besar, termasuk stablecoin. - Ekspansi Ekosistem Solana
Ekosistem Solana terus berkembang, termasuk peluncuran aplikasi baru di sektor DeFi, NFT, dan game blockchain. Semua ini menciptakan permintaan tambahan untuk stablecoin sebagai alat transaksi.
Apa Implikasinya?
Inflow besar ini bukan hanya kabar baik bagi Solana, tapi juga bagi ekosistem kripto secara keseluruhan. Berikut beberapa potensi dampaknya:
- Pertumbuhan DeFi:
Lebih banyak stablecoin berarti lebih banyak likuiditas untuk proyek DeFi di jaringan Solana. Investor akan lebih mudah mengakses layanan seperti pinjaman, staking, dan trading. - Peningkatan Kepercayaan:
Di tengah ketidakpastian pasar kripto, inflow ini menunjukkan bahwa Solana masih dipercaya sebagai platform yang layak untuk investasi. - Kenaikan Volume Perdagangan NFT:
Stablecoin sering digunakan untuk membeli NFT. Dengan likuiditas baru ini, pasar NFT di Solana bisa mendapatkan dorongan besar.
Baca Juga : Sky Protocol Bawa Stablecoin USDS ke Solana
Kompetisi dengan Blockchain Lain
Tentu saja, pencapaian ini menempatkan Solana dalam kompetisi langsung dengan blockchain besar lainnya seperti Ethereum, Tron, dan Binance Smart Chain (BSC). Berikut perbandingan singkat:
Blockchain | Kecepatan Transaksi | Biaya Transaksi | Fokus Utama |
---|---|---|---|
Solana | Cepat | Sangat Rendah | DeFi, NFT |
Ethereum | Sedang | Tinggi | Smart Contracts |
Tron | Cepat | Rendah | Stablecoin & DApps |
BSC | Cepat | Rendah | DeFi |
Meski Ethereum masih memimpin secara ekosistem, Solana unggul dalam hal efisiensi dan keterjangkauan, dua hal yang membuatnya lebih menarik bagi pengguna awam dan pengembang.
Tantangan yang Harus Diwaspadai
Meskipun inflow ini adalah berita besar, Solana juga punya tantangan:
- Isu Sentralisasi
Ada kekhawatiran bahwa Solana terlalu terpusat dibandingkan blockchain lain, yang bisa mengurangi daya tariknya di mata pendukung desentralisasi sejati. - Kompetisi Ketat
Blockchain seperti Ethereum dan Tron juga terus meningkatkan performa mereka, sehingga Solana harus terus berinovasi agar tetap relevan.
Baca Juga : Bittime Dukung Solana Degen Party di Jakarta
Solana di Panggung Besar
Dengan rekor inflow stablecoin $620 juta, Solana membuktikan bahwa ia tetap menjadi pemain besar dalam ekosistem blockchain. Ini adalah bukti nyata dari kepercayaan investor dan pengembang pada jaringan ini. Namun, perjalanan Solana masih panjang. Untuk menjaga momentumnya, Solana harus terus membangun ekosistemnya dan mengatasi tantangan yang ada.
Bagi Anda yang baru mengenal kripto atau ingin mengeksplorasi lebih jauh, Solana bisa jadi salah satu opsi menarik untuk dipantau. Siapa tahu, ini adalah awal dari kejayaan baru di dunia blockchain. Bagaimana menurut Anda? Apakah Solana adalah “Ethereum Killer” yang sesungguhnya? 😊