SOLANA – Pada 2024, Solana telah berhasil menarik lebih banyak pengembang baru dibandingkan dengan Ethereum. Laporan terbaru dari Electric Capital menunjukkan bahwa Solana mencatatkan peningkatan luar biasa, dengan 7.625 pengembang baru bergabung dengan ekosistemnya, meningkat sebesar 83% dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, angka ini mengalahkan Ethereum yang hanya menarik 6.244 pengembang.
Perpindahan ini mencerminkan bagaimana Solana berhasil menciptakan lingkungan yang lebih menarik bagi pengembang baru, termasuk adanya geliat memecoin yang berkembang di jaringan ini. Solana bahkan tercatat sebagai ekosistem pertama sejak 2016 yang mampu melampaui Ethereum dalam jumlah pengembang baru.
Potensi Penolakan SEC Terhadap Pengajuan Solana ETF
“Solana mengalahkan Ethereum sebagai ekosistem favorit pengembang baru 2024, didorong oleh popularitas memecoin dan pertumbuhan cepat di Asia.” – solana.web.id
Tren Pengembangan di Dunia Blockchain: Solana vs Ethereum
Dalam konteks yang lebih luas, meskipun Ethereum masih mendominasi dengan jumlah pengembang aktif terbesar, Solana menunjukkan tren yang sangat positif, terutama dalam menarik bakat-bakat baru yang ingin berinovasi di dunia kripto. Pada bulan Juli 2024, Solana mencetak sejarah dengan menjadi ekosistem pertama yang berhasil menarik lebih banyak pengembang dibandingkan Ethereum.
Meskipun Ethereum masih memegang peranan penting dalam dunia blockchain dengan ekosistem layer-2 seperti Optimism, Arbitrum, dan Base, Solana telah membuktikan dirinya mampu bersaing dengan memberikan pengalaman yang menarik bagi pengembang baru. Di sisi lain, Ethereum terus menguat dengan protokol-protokol seperti Eigenlayer, yang mencatatkan pertumbuhan pengembang sebesar 167% pada 2024, menjadikannya sebagai ekosistem yang berkembang pesat.
Perkembangan Pengembang Blockchain di Asia
Asia kini menjadi wilayah dengan jumlah pengembang blockchain terbanyak, mengalahkan Eropa dan Amerika Utara. Indonesia, India, dan negara-negara Asia lainnya semakin menjadi pusat inovasi dalam dunia kripto. India, khususnya, menjadi negara dengan jumlah pengembang kripto baru terbesar, mencatatkan 17% dari total pengembang baru di dunia.
Keberadaan program pendidikan, hackathon, dan berbagai inisiatif lain yang mendorong pertumbuhan komunitas pengembang di Asia, menjadi faktor utama di balik tren ini. Hal ini memperkuat pandangan bahwa masa depan kripto akan semakin global, dengan lebih banyak talenta baru yang bermunculan dari luar Amerika Serikat.
Pangsa Pasar dan Perkembangan Terbaru: Solana dan Ethereum
Meski Solana menunjukkan pertumbuhan yang pesat, Ethereum tetap menjadi raja dengan efek jaringan yang kuat. Ethereum masih memiliki lebih banyak pengembang aktif bulanan dibandingkan Solana, meskipun ada penurunan 17% dalam jumlah pengembang jika dibandingkan dengan tahun lalu. Jaringan layer-2 Ethereum, yang mencakup proyek-proyek seperti Optimism dan Arbitrum, telah mendorong aktivitas pengembang, menjadikannya semakin menarik bagi pengembang kripto.
Namun, dengan memecoin yang semakin populer di Solana dan ekosistem yang semakin berkembang, Solana kini menjadi pilihan bagi banyak pengembang yang ingin menjelajahi inovasi baru dan meraih peluang di blockchain yang lebih muda namun berkembang pesat ini.
Solana di 2024, Dari Kejatuhan Hingga Bersinar, Blockchain yang Mendunia!
Solana vs Ethereum: Siapa yang Akan Unggul?
Peta persaingan antara Solana dan Ethereum semakin menarik di tahun 2024. Dengan perkembangan yang cepat di Solana dan peningkatan jumlah pengembang baru, ekosistem ini telah berhasil menunjukkan kekuatannya sebagai pesaing utama Ethereum. Namun, Ethereum tetap memiliki dominasi berkat efek jaringan yang kuat dan kematangan ekosistemnya yang lebih lama.
Bagi pengembang yang baru memasuki dunia kripto, memilih ekosistem yang tepat sangatlah penting. Jika Solana menawarkan pertumbuhan cepat dan kesempatan untuk berinovasi di ruang yang masih muda, Ethereum memberikan stabilitas dan dukungan dari komunitas yang lebih besar.
Solana: Ekosistem Masa Depan?
Jika tren ini terus berlanjut, Solana dapat menjadi ekosistem pilihan utama bagi pengembang baru di masa depan. Keberhasilan Solana dalam menarik pengembang dan menciptakan lingkungan yang berkembang pesat membuktikan bahwa blockchain ini memiliki potensi besar untuk tumbuh.
Namun, seperti biasa dalam dunia kripto, masa depan tetap tidak pasti. Solana dan Ethereum akan terus bersaing ketat, dengan setiap ekosistem mencoba mengoptimalkan kemampuan dan menarik lebih banyak pengembang untuk berinovasi.
Flow: Cara Baru untuk Seimbangkan Hidup dan Bisnis di Bali
Era Baru Pengembang Blockchain
Persaingan antara Solana dan Ethereum menggambarkan dinamika yang terjadi di dunia blockchain. Solana yang semakin populer di kalangan pengembang baru menunjukkan bagaimana ekosistem blockchain dapat berkembang dengan cepat, sementara Ethereum tetap mempertahankan posisinya sebagai ekosistem yang matang dan besar. Di sisi lain, Asia semakin mendominasi sebagai wilayah pengembang blockchain terbesar, menandakan bahwa industri kripto akan semakin global.
Bagi para pengembang dan investor, memahami dinamika ini sangat penting untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan yang cepat dan besar dalam industri blockchain yang terus berkembang.***
