Pada tanggal 29 April 2024, jagat kripto dihebohkan oleh kehadiran fenomena Bonk Killer (BONKKILLER), sebuah koin meme yang beroperasi di jaringan blockchain Solana. Dengan kecepatan yang mengagetkan, market cap Bonk Killer melonjak hingga mencapai $328 triliun, sebuah angka yang jauh melampaui Produk Domestik Bruto (PDB) global, dan menimbulkan kehebohan di kalangan komunitas kripto.
Namun, di balik lonjakan fenomenal tersebut, terselip kenyataan yang mengkhawatirkan. Bonk Killer terbukti sebagai skema honeypot, yang dirancang khusus untuk memikat investor dengan janji-janji keuntungan besar, namun pada akhirnya hanya untuk mengambil dana mereka.
Skema honeypot ini berhasil menarik perhatian investor dengan potensi pertumbuhan yang besar. Namun, para pengembang telah menyisipkan kode-kode berbahaya dalam kontrak pintar yang menghalangi investor untuk menjual token mereka, menyebabkan kerugian yang signifikan.
Ketika para trader menyadari bahwa mereka tidak dapat menjual token Bonk Killer, nilai pasar yang sebelumnya meningkat dengan cepat tiba-tiba terhenti. Pengembang, yang memiliki kekuatan untuk membekukan transaksi, telah menonaktifkan semua transfer token, memastikan bahwa Bonk Killer adalah skema penipuan yang didesain untuk menarik investor tanpa memberikan kesempatan untuk menarik dana.
Menurut SolanaFloor, platform berita yang berfokus pada Solana, “[BONKKILLER], token penipuan dan honeypots, berhasil melampaui market cap $100 triliun setelah pengembang membekukan akun pemegang token dan mencegah penjualan token”. Selain itu, data on-chain menunjukkan bahwa pencipta di balik proyek Bonk Killer diduga telah mencuri sejumlah besar uang, yaitu $1.62 juta (sekitar IDR 26.33 miliar), dari pengguna yang tak bersalah melalui sebelas transaksi terpisah.
Meskipun beberapa platform telah memperingatkan investor tentang skema honeypot ini, masih ada trader yang membeli token Bonk Killer, menurut informasi dari Birdeye. Kejadian ini bukanlah kasus yang terisolasi; satu dari enam koin meme yang diperkenalkan ke solusi scaling Ethereum layer-2 telah ditandai sebagai penipuan atau menunjukkan karakteristik penipuan. Selain itu, analisis menunjukkan bahwa 91% dari koin meme yang dianalisis memiliki setidaknya satu kelemahan keamanan.
Skandal Bonk Killer ini harus menjadi peringatan bagi investor kripto untuk selalu waspada dan melakukan pemeriksaan teliti terhadap proyek kripto sebelum berinvestasi. Mengetahui risiko potensial dan melakukan due diligence adalah langkah penting untuk menjaga keamanan dan keuntungan di pasar kripto yang penuh dinamika. Dengan demikian, kita dapat mengurangi risiko jatuh ke dalam perangkap penipuan di dunia kripto yang sedang berkembang pesat.(*)
Source : VOI