Ahmad Shadid, CEO dari penyedia komputasi terdesentralisasi io.net, telah memberikan tanggapan yang mendetail terhadap para kritikus yang mempertanyakan ketersediaan GPU di platformnya. Dalam sebuah analisis yang cermat, Shadid menjelaskan bahwa jaringan mereka telah diserang oleh pengguna yang berupaya meniru ketersediaan GPU dengan harapan mendapatkan imbalan di masa depan.
Dalam tulisannya di X, Shadid mengakui bahwa, seperti banyak startup lainnya, io.net seringkali bergerak cepat dan terkadang mengalami masalah. Namun, kali ini, masalah tersebut menjadi serius ketika sekelompok pengguna mencoba memanfaatkan kelemahan tersebut.
Shadid menjelaskan bahwa io.net menjadi sadar akan upaya pengguna untuk meniru jumlah GPU yang tersedia, sebuah serangan yang ia gambarkan sebagai serangan Sybil. Puncak dari serangan ini terjadi sekitar sepuluh hari yang lalu, ketika sekitar 1,8 juta GPU palsu mencoba untuk terhubung ke jaringan mereka. Tim io.net segera bertindak dengan memprioritaskan identifikasi dan pemblokiran perangkat-perangkat ini.
Namun, seperti yang dijelaskan Shadid, proses pemisahan perangkat asli dari perangkat palsu tidaklah mudah. Ini menciptakan beberapa masalah jangka pendek bagi jaringan mereka. Meskipun demikian, setelah isu tersebut berhasil diselesaikan, Shadid mengklaim bahwa infrastruktur jaringan io.net kembali beroperasi dengan baik. Meskipun demikian, pasokan GPU mungkin mengalami penurunan sementara karena beberapa mitra perlu bergabung kembali dengan jaringan.
Shadid menekankan bahwa serangan ini tidak akan mempengaruhi rencana pengembangan io.net. Mereka tetap akan meluncurkan program imbalan kedua untuk para penyedia, dan Shadid mengundang semua pihak yang berminat untuk berbicara dengan tim mereka. Dia menambahkan bahwa io.net masih berada di jalur untuk meluncurkan IO Cloud v2 dan $IO Coin, dan mereka tidak akan terpengaruh oleh rintangan-rintangan semacam ini.
Namun, serangan ini telah menimbulkan pertanyaan tentang legitimasi protokol io.net, terutama setelah pengguna seperti Martin Shkreli melaporkan ketidaksesuaian jumlah GPU yang tersedia di platform tersebut.
Dalam upaya untuk meredakan kekhawatiran tersebut, beberapa eksekutif dari io.net, termasuk chief strategy officer yang dikenal sebagai Hushky, dan chief technical officer Gaurav Sharma, telah merilis laporan tentang serangan yang mereka hadapi. Hushky mengakui bahwa mereka melakukan kesalahan, tetapi memastikan bahwa jaringan masih melayani ribuan jam komputasi setiap bulannya dan terus berkembang. Dia juga mengisyaratkan bahwa Shkreli mungkin memiliki motif tersembunyi untuk menyerang io.net.
Meskipun begitu, io.net dan Martin Shkreli belum memberikan tanggapan resmi terhadap permintaan komentar lebih lanjut.
Dalam menghadapi tantangan ini, io.net dan CEO-nya, Ahmad Shadid, menunjukkan sikap transparansi dan kesiapan untuk menghadapi masalah. Meskipun serangan tersebut menimbulkan keraguan, langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan ini menunjukkan komitmen mereka untuk terus bergerak maju dan mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin muncul di jalan mereka.(*)