SOLANA.WEB.ID – Ekosistem liquid staking di Solana semakin berkembang pesat dengan masuknya beberapa pemain besar baru. Pada hari Kamis lalu, tiga bursa terpusat terkenal—Binance, Bybit, dan Bitget—mengumumkan peluncuran token staking cair (LST) baru. Langkah ini memungkinkan para pemegang token untuk mendapatkan keuntungan dari SOL mereka yang digunakan untuk mengamankan jaringan Solana, sambil tetap bisa berpartisipasi dalam aktivitas keuangan terdesentralisasi seperti pinjaman dan peminjaman.
Pertumbuhan Signifikan dalam Ekosistem Liquid Staking
Ekosistem liquid staking di Solana telah mengalami pertumbuhan yang mencolok tahun ini. Total nilai yang dikunci (TVL) dalam liquid staking meningkat dari $1,9 miliar pada awal tahun menjadi $4,1 miliar saat ini. Tiga protokol utama dalam ekosistem ini—Jito, Marinade, dan Sanctum—menguasai hampir 77% dari pangsa pasar, menurut data dari perusahaan analisis blockchain, DefiLlama.
Sanctum, salah satu pemain kunci dalam ekosistem ini, menunjukkan keterlibatannya dalam peluncuran BNSOL oleh Binance dan BBSOL oleh Bybit dengan memberikan respons berupa emoji jabat tangan di media sosial X. Ini menunjukkan kolaborasi antara Sanctum dan kedua bursa tersebut. Seiring dengan pengumuman ini, token tata kelola Sanctum, CLOUD, mengalami lonjakan lebih dari 40%, melonjak dari 16,9 sen menjadi 25 sen, meski akhirnya menetap di 22,5 sen menurut CoinGecko.
Evolusi dan Perbandingan dengan Ethereum
Pasar liquid staking di Ethereum jauh lebih matang dibandingkan di Solana. Lido Finance, salah satu penyedia utama LST di Ethereum, meluncurkan produk liquid staking pada tahun 2020. Hingga saat ini, total nilai yang dikunci dalam liquid staking Ethereum mencapai $42,5 miliar, dengan Ethereum memegang 83% dari pangsa pasar. Sebagai perbandingan, Solana hanya menguasai 9,6% pangsa pasar di sektor yang sama.
Andrew Thurman dari Jito Foundation mengungkapkan bahwa sekitar 40% dari ETH yang dipertaruhkan adalah dalam bentuk liquid staking, sedangkan hanya sekitar 6% dari SOL yang dipertaruhkan dalam bentuk liquid. Thurman memperkirakan bahwa angka tersebut akan semakin mendekati, menunjukkan potensi besar untuk pertumbuhan liquid staking di Solana.
Masuknya Bursa Terbesar: Implikasi dan Motif
Masuknya bursa-bursa besar dalam pasar LST Solana menandakan kematangan ekosistem ini. Lucas Kozinski, kontributor dari protokol Ethereum Renzo, menjelaskan bahwa peluncuran produk-produk ini di Solana adalah indikasi bahwa infrastruktur dan produk yang ada di Ethereum mulai diperkenalkan di Solana. Produk-produk ini akan membantu pengguna Solana untuk memanfaatkan keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang ada di jaringan tersebut.
Jacob Joseph, seorang analis di CCData, juga mencatat bahwa pertumbuhan ekosistem staking Solana, termasuk kehadiran Jito dan Sanctum, menunjukkan meningkatnya perhatian terhadap Solana. Ini adalah tanda bahwa Solana semakin mendapatkan perhatian dari pelaku industri dan investor.
Manfaat dan Strategi dari LST untuk Bursa
Bursa-bursa ini memiliki alasan strategis untuk meluncurkan LST mereka sendiri. Kozinski menjelaskan bahwa LST adalah “produk tambahan” yang bisa ditawarkan kepada pengguna untuk mendapatkan hadiah ekstra, yang kemudian akan menjadi sumber pendapatan bagi bursa tersebut. Binance, misalnya, memiliki LST terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar, BETH. Bursa ini membebankan biaya 10% untuk hadiah staking ETH yang mereka kelola. Biaya ini membantu menutupi biaya operasional seperti pemeliharaan perangkat keras dan jaringan untuk node pelacakannya.
Suki Yang, salah satu pendiri platform memecoin LMAO dan ilmuwan data di Electric Capital, menambahkan bahwa dengan adanya token staking cair Solana, bursa seperti Binance dapat memperoleh keuntungan dari pengembalian yang dihasilkan oleh token staking cair. Ini memberikan mereka insentif untuk memperkenalkan dan memelihara LST di platform mereka.
Pentingnya Mempertahankan SOL di Bursa
Selain manfaat pendapatan, alasan lain mengapa bursa Asia-sentris seperti Binance dan Bybit meluncurkan LST adalah untuk menjaga agar SOL tetap berada di platform mereka. Suki Yang menjelaskan bahwa bursa ini bertindak seperti bank investasi, mengoptimalkan dua metrik utama: volume perdagangan dan aset yang dikelola (AUM). Dengan menawarkan LST mereka sendiri, bursa memungkinkan pengguna untuk mempertaruhkan SOL mereka langsung di bursa tanpa perlu menariknya. Ini membantu bursa untuk tetap menyimpan SOL asli di platform mereka, yang pada gilirannya meningkatkan AUM mereka.
Saldo SOL yang disimpan Binance per 1 Agustus 2024 adalah sekitar 33,1 juta SOL, yang bernilai sekitar $4,7 miliar, atau sekitar 7% dari total pasokan token. Di sisi lain, Bybit memiliki saldo kelebihan 2,6 juta SOL, yang bernilai sekitar $375 juta dengan harga saat ini.
Kesimpulan
Perkembangan dalam ekosistem liquid staking Solana menunjukkan kematangan dan pertumbuhan yang signifikan. Dengan masuknya pemain besar seperti Binance, Bybit, dan Bitget, pasar ini semakin menarik dan kompetitif. Potensi pertumbuhan liquid staking di Solana sangat besar, terutama jika dibandingkan dengan Ethereum yang sudah lebih dulu matang di sektor ini. Melalui peluncuran LST, bursa tidak hanya memperluas penawaran produk mereka tetapi juga mengoptimalkan strategi untuk menjaga aset di platform mereka, meningkatkan kepercayaan, dan memaksimalkan pendapatan.
Jika Anda mengikuti perkembangan ini, pastikan untuk tetap terinformasi tentang perubahan terbaru dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi ekosistem DeFi di Solana.***
