Dalam beberapa waktu terakhir, pasar aset digital mencatat peningkatan yang signifikan dalam aliran dana masuk, mencapai 708 juta dolar AS atau sekitar Rp 11,1 triliun. Aliran dana ini membawa total aset di bawah pengelolaan global mencapai 53 miliar dolar AS atau sekitar Rp 832,1 triliun. Namun, meskipun terjadi peningkatan dalam dana yang masuk, volume perdagangan produk-produk ini mengalami penurunan menjadi 8,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 128,7 triliun, dari 10,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 166,4 triliun dalam minggu sebelumnya. Data ini diambil dari laporan terbaru yang dirilis oleh CoinShares, perusahaan investasi aset digital terkemuka di Eropa.
Dari seluruh aliran dana yang masuk, Bitcoin tetap mendominasi dengan menerima dana sebesar 73 juta dolar AS, yang mencakup 99% dari total aliran dana. Hal ini menunjukkan bahwa minat investor terhadap Bitcoin masih sangat tinggi, meskipun harga Bitcoin mengalami fluktuasi yang signifikan. Namun, di sisi lain, posisi pendek dalam Bitcoin mengalami aliran dana keluar yang sedikit, sebesar 5,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 83,2 miliar. Hal ini menandakan optimisme pasar terhadap potensi pemulihan harga Bitcoin.
Solana, sebuah platform blockchain yang menawarkan kecepatan dan biaya transaksi yang rendah, menjadi sorotan minggu lalu dengan mencatatkan aliran dana masuk terbesar di antara aset kripto lainnya, yaitu sebesar 13 juta dolar AS atau sekitar Rp 204,1 miliar. Solana berhasil mengungguli Ethereum dan Avalanche, yang masing-masing mengalami aliran dana keluar sebesar 6,4 juta dolar AS atau sekitar Rp 100,5 miliar dan 1,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 20,4 miliar. Kinerja Solana yang mengesankan ini terjadi seiring dengan kenaikan harga lebih dari 300% sejak awal tahun.
Tidak hanya Bitcoin dan Solana, altcoin lain seperti Cardano, Litecoin, dan XRP juga mencatat aliran dana masuk yang minor, masing-masing sebesar 0,6 juta dolar AS atau sekitar Rp 9,4 miliar, 0,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,7 miliar, dan 0,1 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,6 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa minat investor terhadap aset kripto selain Bitcoin tetap ada, meskipun dalam skala yang lebih kecil.
Secara regional, Amerika Serikat menjadi pusat investasi aset kripto, dengan aliran dana mencapai 721 juta dolar AS atau sekitar Rp 11,3 triliun minggu lalu. Hal ini didorong oleh peluncuran Exchange-Traded Fund (ETF) baru berbasis Bitcoin, yang menarik aliran dana sebesar 1,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 26,7 triliun. Meskipun demikian, terdapat aliran dana keluar dari penerbit yang sudah mapan sebesar 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 94,2 triliun, menunjukkan adanya persaingan yang ketat dalam pasar aset kripto AS, yang merupakan pasar terbesar di dunia.
Sementara itu, negara-negara seperti Swiss, Jerman, dan Brasil mencatat aliran dana masuk mingguan masing-masing sebesar 20,9 juta dolar AS atau sekitar Rp 328,1 miliar, 3,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 54,9 miliar, dan 1,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 20,4 miliar. Namun, Kanada dan Swedia mencatat aliran dana keluar masing-masing sebesar 31,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 491,5 miliar dan 8,2 juta dolar AS atau sekitar Rp 128,7 miliar dalam periode yang sama.(*)