Di dalam dunia kripto yang dinamis, perubahan datang dengan cepat. Pekan ini, berbagai berita penting telah mencuat, menggarisbawahi tantangan dan kemajuan yang terus menerus menghiasi ekosistem kripto. Dari penurunan historis cadangan Bitcoin di bursa sentralisasi hingga langkah-langkah besar dalam stabilitas mata uang kripto, mari kita telaah peristiwa-peristiwa penting yang telah terjadi.
Bitcoin dan Cadangan yang Menurun
Salah satu pemandangan menarik yang disuguhkan oleh pasar kripto adalah penurunan historis dalam cadangan Bitcoin di bursa-bursa sentralisasi. Lebih dari 90.700 Bitcoin ditarik dari bursa-bursa utama selama sebulan terakhir, menyebabkan penurunan signifikan dalam cadangan yang tersedia. Fenomena ini terjadi di tengah kenaikan umum pasar, membuatnya semakin mencolok.
Penyebab dari penurunan cadangan yang masif ini masih bervariasi dan bersifat spekulatif. Para analis menyarankan adanya kesadaran yang meningkat tentang risiko yang terkait dengan menyimpan kripto di platform-platform sentralisasi, terutama karena lonjakan baru-baru ini dalam serangan hacker dan kebangkrutan di industri ini. Trend ini bisa menunjukkan pergeseran menuju manajemen aset yang lebih otonom, dengan minat yang meningkat dalam dompet non-kustodial dan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Binance dan Pendirian Dewan Direksi Pertamanya
Bursa kripto Binance telah mengambil langkah signifikan dengan mengumumkan pembentukan dewan direksi pertamanya. Struktur tata kelola baru ini terdiri dari tujuh anggota, termasuk empat anggota internal perusahaan dan tiga anggota independen. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat kepatuhan Binance di tengah tantangan regulasi internasional.
Dewan tersebut dipimpin oleh Gabriel Abed, mantan duta besar Barbados untuk Uni Emirat Arab, yang membawa keahliannya dalam diplomasi dan urusan internasional. Komposisi dewan mencerminkan keinginan untuk menyeimbangkan perspektif internal dan eksternal, dengan tujuan untuk memperkuat tata kelola yang lebih transparan dan meningkatkan pengambilan keputusan strategis Binance. Namun, reaksi di dalam komunitas kripto bervariasi, dengan sebagian menyambut langkah menuju keterbukaan yang lebih besar, sementara yang lain menyatakan kekhawatiran tentang independensi sebenarnya dari dewan tersebut dan efektivitasnya dalam mengawasi operasi pertukaran tersebut.
Ripple dan Langkah Barunya dalam Dunia Stablecoin

Ripple memperluas sayapnya dengan mengumumkan niatnya untuk masuk ke pasar stablecoin, yang saat ini dikuasai oleh Circle dan Tether. Perusahaan tersebut berencana untuk meluncurkan stablecoin yang didukung oleh dolar AS, yang awalnya akan diintegrasikan di XRP Ledger serta blockchain Ethereum. Langkah berani ini datang setelah periode kontroversi bagi Ripple, yang ditandai dengan perselisihan hukum dengan SEC AS.
Ripple bertujuan untuk membedakan dirinya dalam segmen baru ini dengan fokus pada kepatuhan dan transparansi, dua aspek penting yang kurang pada beberapa pesaingnya di masa lalu. Nama stablecoin baru ini belum diungkapkan, namun perusahaan, di bawah arahan teknis David Schwartz, bermaksud untuk menekankan pentingnya keamanan, stabilitas nilai, dan kepercayaan. Mengambil contoh dari model USDC milik Circle, Ripple berencana untuk mendukung stablecoin-nya dengan aset nyata seperti deposito dolar dan obligasi Treasury, sambil memastikan transparansi penuh melalui pernyataan bulanan oleh auditor eksternal.
Tether dan Investasi Besarnya dalam Bitcoin
Tether, perusahaan di balik stablecoin USDT, telah melakukan langkah besar dengan mengakuisisi 8.889 Bitcoin, yang mewakili investasi hampir 627 juta dolar. Operasi strategis ini secara signifikan memperkuat cadangan Tether, membawa total kepemilikannya atas Bitcoin menjadi lebih dari 75.000 BTC, dengan valuasi melebihi 5,3 miliar dolar. Investasi berani ini mencerminkan kepercayaan Tether pada Bitcoin sebagai aset investasi utama dan menunjukkan visi jangka panjangnya untuk ekosistem kripto.
Di luar investasi ini dalam Bitcoin, Tether terus melakukan diversifikasi dengan terlibat dalam sektor-sektor kunci seperti pertambangan Bitcoin dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Inisiatif-inisiatif ini memperlihatkan ambisi Tether untuk menetapkan dirinya sebagai pemain utama dan multidimensional dalam industri kripto.
Solana dan Perlawanan Terhadap Memecoins Bermasalah
Solana, dikenal karena blockchain berkinerja tingginya, menghadapi kontroversi terkait kehadiran memecoins yang ofensif di platformnya. Dalam langkah proaktif, tim Solana memutuskan untuk mengambil langkah konkret untuk menekan fenomena ini. Inisiatif utama adalah dengan memperkenalkan filter untuk menghilangkan konten yang tidak pantas terkait dengan memecoins.
Strategi ini diumumkan dalam sebuah diskusi di BUIDL Asia Summit di Seoul. Solana ingin berkolaborasi dengan pengembang dompet kripto untuk menerapkan filter-filter ini. Ini akan memungkinkan untuk memblokir akses ke token-toko tertentu berdasarkan daftar hitam, memberikan pengguna kemampuan untuk menyaring konten yang ingin mereka hindari. Austin Federa, kepala strategi untuk Yayasan Solana, menekankan pentingnya langkah ini dalam mempertahankan sifat tanpa izin dari jaringan sambil melindungi pengguna dari konten yang bermasalah.(*)