Dalam upaya memulihkan keuangan dan melunasi kreditur serta mantan klien, kepemilikan FTX yang mengelola kebangkrutan pertukaran kripto tersebut telah melakukan penjualan besar-besaran. Dalam sebuah langkah yang menandai progres signifikan dalam proses pemulihan, FTX telah melelang sisa token Solana (SOL) dengan harga diskon kepada Pantera Capital dan Figure Markets.
Penjualan Solana dengan Diskon Besar
Pada penjualan terbaru ini, kepemilikan FTX berhasil menjual token Solana senilai $2.6 miliar dengan harga $102 per token, jauh di bawah harga pasar saat itu yang mencapai $168. Pantera Capital dan Figure Markets adalah pembeli token tersebut, dengan Figure Markets memperoleh 800,000 SOL dan sisanya diperoleh oleh Pantera Capital. Kesepakatan ini mencakup jadwal vesting empat tahun untuk mengurangi dampak besar transaksi ini terhadap pasar.
Kritik dan Kontroversi
Meskipun langkah ini merupakan langkah penting dalam proses pemulihan, kepemilikan FTX tidak luput dari kritik. Beberapa kreditor, dipimpin oleh Sunil Kavuri, menyuarakan ketidakpuasan atas penjualan aset dengan diskon besar tersebut. Mereka mengklaim bahwa aset digital seharusnya dikembalikan langsung kepada kreditur dan klien, tanpa harus menjualnya dengan harga yang sangat rendah.
Dampak Terhadap Pasar
Meskipun penjualan tersebut bertujuan untuk menstabilkan pasar, harga SOL mengalami penurunan sebesar 4% setelah pengumuman tersebut. Namun demikian, kinerja harga SOL dalam tren naik yang dimulai sejak November 2023 menunjukkan bahwa jaringan layer-1 alternatif ini masih menarik minat investor.
Korupsi dan Penyelidikan Tambahan
Selain itu, laporan pemeriksa independen telah mengungkapkan lebih banyak kasus korupsi di dalam FTX Group. Dikabarkan bahwa FTX membayar uang diam kepada tujuh pengadu sebelum kebangkrutannya pada November 2022. Hal ini menambah kompleksitas dari kasus ini, menandakan perlunya transparansi dan pertanggungjawaban di dalam industri kripto.
Kesimpulan
Penjualan besar-besaran token Solana oleh FTX menandai langkah penting dalam proses pemulihan keuangan. Meskipun masih ada kritik dan kontroversi, langkah-langkah yang diambil bertujuan untuk memastikan distribusi aset yang adil dan menstabilkan pasar. Namun demikian, pengungkapan lebih lanjut tentang korupsi di dalam FTX Group menyoroti perlunya reformasi dan ketelitian yang lebih besar dalam industri kripto ini.(*)