SOLANA.WEB.ID – Solana kini berada di persimpangan jalan penting. Mereka sedang mempertimbangkan untuk beralih dari model blockchain monolitik mereka ke model modular, dan ini memicu berbagai diskusi di komunitas kripto. DeFi trader Ignas mengungkapkan kekhawatirannya mengenai situasi ini, dengan mengatakan bahwa masa depan Solana masih belum jelas. Pertanyaannya adalah: apakah pergeseran Solana ke “Network Extensions” atau solusi Layer 2 akan lebih diterima oleh komunitas kripto yang lebih luas?
Signifikansi dari perdebatan ini terletak pada posisi Solana di pasar kripto. Jika mereka meninggalkan model monolitik mereka, posisi SOL bisa menjadi mirip dengan Ethereum, yang awalnya merupakan pionir, tetapi kemudian menghadapi dua posisi ambigu: efisiensi Bitcoin ($BTC) dan inovasi dari rantai-rantai baru yang lebih cepat seperti Solana itu sendiri.
Dalam bull run terbaru, Ethereum ($ETH) menghadapi situasi yang rumit antara Bitcoin, yang dianggap sebagai “uang yang lebih baik” oleh investor konservatif dan institusi, serta $SOL, platform kontrak pintar yang lebih cepat, sederhana, dan murah dengan potensi kenaikan yang lebih tinggi. Jika Solana meniru gaya narasi modular dari solusi Layer 2 Ethereum, $SOL bisa berada di jalur yang sama dengan $ETH.
Namun, transisi ini tidak tanpa tantangan. Jalur SOL menuju modularitas melalui Network Extensions atau solusi Layer 2 mungkin menyebabkan fragmentasi likuiditas atau penurunan pengalaman pengguna, masalah yang beberapa pengguna alami pada Ethereum. Dengan cara ini, $SOL bisa kehilangan daya tariknya saat ini.
Dampak pada Posisi Solana di Pasar Kripto
Ethereum terkenal karena desentralisasinya dan riwayatnya yang stabil tanpa downtime, menjadikannya opsi penyimpanan aset jangka panjang yang lebih aman dibandingkan Solana. Selain itu, jika narasi bergeser ke mengejar token untuk keuntungan spekulatif daripada memegang $SOL itu sendiri, maka Solana mungkin mengalami stagnasi harga mirip dengan apa yang dialami $ETH dengan tren “beta chasing” di siklus ini.
Narasi baru Solana bisa sukses jika Network Extensions ini dieksekusi dan diterima dengan baik. Jika Solana dapat menghindari fragmentasi likuiditas dan penurunan pengalaman pengguna, mereka mungkin dapat mempertahankan daya tarik monolitik mereka dan sekaligus mendapatkan keuntungan dari pendekatan modular.
Langkah-langkah semacam ini akan membutuhkan manajemen yang hati-hati dan informasi yang meyakinkan dari tim SOL untuk menjelaskan perbedaan antara Network Extensions dan solusi Layer 2 tradisional di benak investor.
Sementara itu, kontroversi seputar SOL memberikan kesempatan bagi blockchain lain untuk merebut tahta tunggal. Mungkin ada peluang baru bagi proyek-proyek seperti Monad atau blockchain Layer 1 lainnya untuk muncul sebagai pemain utama berikutnya di domain ini.***
